468x60 Ads

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : لَا أَحَدَ أَغْيَرُ مِنْ اللَّهِ، وَلِذَلِكَ حَرَّمَ الْفَوَاحِشَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا، وَمَا بَطَنَ، وَلَا شَيْءَ، أَحَبُّ إِلَيْهِ الْمَدْحُ، مِنْ اللَّهِ، وَلِذَلِكَ مَدَحَ نَفْسَهُ (صحيح البخاري) Sabda Rasulullah SAW: “Tiada siapapun yang lebih pencemburu dari Allah, karena itulah Dia (SWT) melarang perbuatan dosa dan jahat, yang terang terangan atau yang tersembunyi, dan tiada siapapun yang lebih suka dipuji, selain Allah, oleh sebab itulah Dia (SWT) memuji Dzat-Nya (SWT) sendiri) (Shahih Bukhari)

Majelis Rasulullah SAW

Rabu, 10 Maret 2010

Tanda-Tanda Kemunculan Imam Mahdi dan Tata Cara Pembaiatannya

Imam Mahdi dibaiat di Ka'bah, yaitu bertempat di antara maqam Ibrahim dan hajar aswad, oleh suatu kelompok yang mempunyai jumlha sedikit (menurut sebagian riwayat, jumlah mereka adalah sejumlah pasukan tentara Badar yaitu 314 orang). Mereka mencari perlindungan dari keberkatan Ka'bah...


----------

Hadits-hadits tentang kemunculan Imam Mahdi

1. 'Aisyah Ummul Mukminin RA telah berkata, "Pada suatu hari tubuh Rasulullah SAW bergetar dalam tidurnya. Lalu kami bertanya, 'Mengapa engkau melakukan sesuatu yang belum pernah engkau lakukan wahai Rasulullah?' Rasulullah SAW menjawab, 'Akan terjadi suatu keanehan, yaitu bahwa sekelompok orang dari umatku akan berangkat menuju baitullah (Ka'bah) untuk memburu seorang laki-laki Quraisy yang pergi mengungsi ke Ka'bah. Sehingga apabila orang-orang tersebut telah sampai ke padang pasir, maka mereka ditelan bumi.' Kemudian kami bertanya, 'Bukankah di jalan padang pasir itu terdapat bermacam-macam orang?' Beliau menjawab, 'Benar, di antara mereka yang ditelan bumi tersebut ada yang sengaja pergi untuk berperang, dan ada pula yang dipaksa untuk berperang, serta ada pula orang yang sedang berada dalam suatu perjalanan, akan tetapi mereka binasa dalam satu waktu dan tempat yang sama. Sedangkan mereka berasal dari arah (niat) yang berbeda-beda. Kemudian Allah SWT akan membangkitkan mereka pada hari berbangkit, menurut niat mereka masing-masing.'" (HR. Bukhary, Muslim)
2. Telah bersabda Rasulullah SAW, "Seorang laki-laki akan datang ke Baitullah (Ka'bah), maka diutuslah suatu utusan (oleh penguasa) untuk mengejarnya. Dan ketika mereka telah sampai di suatu gurun pasir, maka mereka terbenam ditelan bumi." (HR. Muslim)
3. Telah bersabda Rasulullah SAW, "Suatu kaum yang mempunyai jumlah dan kekuatan yang tidak berarti akan kembali ke Baitullah. Lalu diutuslah (oleh penguasa) sekelompok tentara untuk mengejar mereka, sehingga apabila mereka telah sampai pada suatu padang pasir, maka mereka ditelan bumi." (HR. Muslim)
4. Telah bersabda Rasullah SAW, "Sungguh, Baitullah ini akan diserang oleh suatu pasukan, sehingga apabila pasukan tersebut telah sampai pada sebuah padang pasir, maka bagian tengah pasukan itu ditelan bumi. Maka berteriaklah pasukan bagian depan kepada pasukan bagian belakang, dimana kemudian semua mereka ditenggelamkan bumi dan tidak ada yang tersisa, kecuali seseorang yang selamat, yang akan mengabarkan tentang kejadian yang menimpa mereka." (HR. Muslim, Ahmad, Nasai, dan Ibnu Majah)
5. Telah bersabda Rasulullah SAW, "Akan dibaiat seorang laki-laki antara maqam Ibrahim dengan sudut Ka'bah." (HR. Ahmad, Abu Dawud)
6. Telah bersabda Rasulullah SAW, "Suatu pasukan dari umatku akan datang dari arah negeri Syam ke Baitullah (Ka'bah) untuk mengejar seorang laki-laki yang akan dijaga Allah dari mereka." (HR. Ahmad)

Imam Mahdi dibaiat di Ka'bah, yaitu bertempat di antara maqam Ibrahim dan hajar aswad, oleh suatu kelompok yang mempunyai jumlha sedikit (menurut sebagian riwayat, jumlah mereka adalah sejumlah pasukan tentara Badar yaitu 314 orang). Mereka mencari perlindungan dari keberkatan Ka'bah. Sehingga diutuslah (oleh penguasa) sekelompok pasukan yang terdiri dari kaum Muslimin untuk memerangi dan menumpas mereka (Imam Mahdi dan para pengikutnya), sesuai dengan sabda Rasulullah, "Sungguh aneh, bahwa suatu kelompok orang dari umatku akan berangkat menuju Baitullah untuk mengejar seorang laki-laki Quraisy yang mengungsi ke Baitullah. Sehingga apabila tentara tersebut telah melewati kota Madinah dan sampai pada suatu tempat dekat Dzulhulaifah, maka mereka ditelan bumi."

Apabila orang-orang sudah mengetahui hal tersebut, maka mereka akan membaiatnya (Al-Mahdi) dengan utusan-utusan, kelompok-kelompok dan ia akan didatangi oleh para mulia negeri Syam dan Irak yang terdiri dari para waliyullah, orang-orang taat dan pilihan. Kemudian mereka semua membaiat Al-Mahdi. Pada waktu itu diwajibkan atas semua orang untuk membaiatnya. Jadi, tanda kemunculan Al-Mahdi yang spesifik adalah terbenamnya pasukan tentara yang diutus oleh penguasa untuk memeranginya.

Bahasan setelah bagian ini adalah tentang peperangan-peperangan yang terjadi pada zaman Al-Mahdi.

[Diringkas dari buku "Umur Umat Islam, Kedatangan Imam Mahdi, dan Munculnya Dajjal" karya Amin Muhammad Jamaluddin. Halaman 68-73. Terjemahan diterbitkan oleh Penerbit Cendekia, cetakan keempat belas, Mei 2004.]

0 komentar: